wisata rinjani yang sangat indah
rinjani adalah salah satu tempat wisata yang panorama alamnya yang sangat indah, selain indah rinjani juga tempat memacu adrenalin anda di setiap langkah anda menuju ke puncaknya

Jumat, 15 April 2011

Desa Sembalun : Pintu Timur Pendakian Ke Gunung Rinjani Lombok



Luas Desa sembalun Lawang secara keseluruhan adalah 12.852 km persegi. Dengan luas daerah yang seperti ini pemanfaatannya juga bermacam-macam, contohnya adalah untuk Sawah dengan luas 524 ha yang digunakan untuk bertani oleh penduduk desa, kebun 978 ha, pemukiman 74,59 ha, kuburan 5 ha, dan selebihnya masih berupa hutan yang tidak digunakan oleh penduduk.

Secara keseluruhan, penduduk desa Sembalun Lawang merupakan penganut agama islam. Tetapi dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, penduduk masih menggunakan kebiasaan yang dipakai sejak dulu, contohnya adalah tidak boleh ngapel kerumah tetangga atau siapapun diatas jam 11.00 malam, dan untuk hukumannya juga masih merupakan hukuman kekeluargaan.


Hukumannya dapat berupa peringatan secara lisan bila pertama kali berbuat, apabila melakukan kesalahan lagi dihukum dengan sanksi gotong royong, dan bila masih berbuat lagi dihukum dengan cara direndam dikolam. Sebenarnya apabila melakukan kesalahan yang berat orang yang membuat kesalahan tersebut dapat diusir dari desa, akan tetapi menurut kepala desa hukuman tersebut masih dalam tahap perencanaan, dan sampai sekarang belum ada yang mendapat hukuman seperti itu.

Kebiasaan lain penduduk adalah menganggap sapi sebagai hewan yang istimewa, mereka menganggap sapi adalah bank hidup bagi mereka, karena dengan memiliki sapi, rezeki mereka akan lancar. Selain itu mereka juga memiliki kebiasaan menandai sapi milik masing-masing dengan membuat sayatan di kuping sapi mereka. Adapun jumlah sapi didesa Sembalun Lawang secara keseluruhan berjumlah 2800 ekor.



Sebagai daerah yang berhawa sejuk, dan panorama alam yang indah dibawah kaki gunung Rinjani, maka daerah ini sangat potensial untuk dijadikan daerah wisata. Hal tersebut juga didukung oleh sikap masyarakatnya yang ramah terhadap wisatawan yang datang. Didesa Sembalun Lawang kita bisa melihat rumah adat, dan kesenian tradisional yang disebut Gendang Belik. Selain itu hasik tenunan desa Sembalun lawang juga kita peroleh disini.

Ketegaran Gunung Berapi Rinjani di Pulau Lombok berketinggian 3.750 meter dari permukaan laut, selain terkenal akan keindahan dan mempesonanya keindahan Danau Segara Anak yang konon bila berendam atau mandi di lokasi ini dapat menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit. Meski keangkeran Gunung Rinjani di daratan Pulau Lombok banyak dipercaya orang, namun dibalik itu semua ternyata menyimpan pesona
alam yang tiada taranya. Karenanya tak mengherankan bila Gunung Rinjani, gunung kebanggaan masyarakat Bumi Gora Pulau Lombok ini justru setiap tahunnya banyak didaki oleh ribuan wisatawan yang berasal dari berbagai negara maupun wisatawan lokal sendiri.

Keindahan Gunung Rinjani dengan daya tarik tambahan Danau Segara anak secara spontanitas memberikan nilai lebih bagi daerah-daerah atau desa-desa yang berada di lereng Gunung Rinjani, disamping potensi wisata yang dimiliki desa-desa ini, kecuali itu pula desa-desa tersebut secara otomatis dikembangkan menjadi desa-desa wisata yang cukup disenangi para wisatawan.

Desa-desa yang sudah lama dikembangkan dan akan tetap menjadi perhatian Pemda Lombok Timur, Lombok barat maupun Pemda Tingkat I Nusa Tenggara Barat di antaranya Desa Sembalun Lawang, Sembalun Bumbung, Desa Sajang dan Desa Senaru. Desa-Desa ini telah dikembangkan menjadi Desa wisata, desa budaya dan desa agrowisata.

Sejumlah desa yang tersebut di atas memiliki sumber daya alam wisata yang cukup memikat para wisatawan. Selain itu daya tariknya yang khas dan bentangan alam yang indah menghijau, persawahan yang terhampar luas dan tanah pertanian dengan berbagai jenis tanaman produktif. Dalam buku arkeolog yang diterbitkan Bidang Museum dan Sejarah, Kanwil Depdiknas Propinsi Nusa Tenggara Barat mencatat, bahwa Desa Sembalun
Lawang merupakan desa tua yang menyimpan berbagai jenis peninggalan kuno serta masih mempertahankan rumah tradisional alami yang sebagian besar merupakan warisan nenek moyangnya.

Sejak momentum itu dirayakan, nama Sembalun seketika menyembur ke luar dan terkenal dibanding dengan desa-desa lainnya. Sejumlah investor juga tidak menyia-nyiakan komdoti andalan Sembalun ini dengan membangun pabrik pengolahan bawang putih untuk obat dan kosmetika disertai dengan pembangunan penginapan yang cukup luas untuk para tamu
mancanegara maupun lokal yang beristirahat sejenak sebelum melakukan pendakian ke Gunung Rinjani.

Namun sayangnya, kegemasan orang untuk tidak melupakan Sembalun, meski daya tariknya yang khas di bidang wisata agribisnis maupun alam, secara perlahan-lahan mulai memudar, tatkala musim bawang sudah tidak bisa menunjukkan daya tahannya. Banyak orang yang enggan menyinggahi Sembalun, apalagi berharap banyak dari kunjungan para pejabat.

Mantan Kepala Desa Sembalun H Lalu Mustiadi, NH yang kerap dipanggil Uak Mus dan memimpin Sembalun dalam kurun waktu yang cukup lama mengatakan, masyarakatnya memang terkenal masih lugu dengan potensi alam serta peninggalan sejarah yang dimiliki sangat menunjang untuk tetap dikembangkan sebagai salah satu obyek wisata NTB di masa depan. Peninggalan sejarah dan budaya Sembalun, berupa keris, tombak, Al-Quran yang bertuliskan tangan pada daun lontar, juga terdapat Jatiswara yang berisi hikayat 1001 macam doa.

Peninggalan sejarah macam ini masih dikumpulkan di satu tempat yakni di “Rumah Tujuh” yang sudah direnovasi keberadaannya sebagai obyek wisata sejarah Oktober tahun 1998 lalu. Dalam catatan program pembangunan Desa Sembalun, Pemerintah Desa Sembalun telah membangun sebuah rumah besar (rumah adat), tepatnya berlokasi di Desa Sembalun

Jarak menuju desa tradisional ini dari Mataram, ibukota Propinsi Nusa Tenggara Barat hanya 90 kilometer. Dapat dijangkau melalui Kecamatan Bayan (Kabupaten Lombok Barat), atau Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur dan menuju Desa ini dari Aikmel sekitar 27 kilometer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

comand....